07 December 2012

Sebuah doa menuju pelukanmu

Hari semi berbisik pada cahaya pertama. Dan dia menempatkan tangannya begitu lembut di lenganku, seolah-olah memiliki napas untuk mengucap kata cinta padaku. Terlihat hanya untuk dirinya, dan merasa begitu kuat olehku.

Sayang, Kau memahami kekuatanmu?
sentuhmu sedikit ajaib, menggembirakan seluruh gairah dalam tubuhku.
sekarang adalah waktunya, untuk mengabaikan keraguan itu.

Saat aku ingin mencapainya, dirinya berlari di antara pohon-pohon.
mengedipkan mata dengan senyum yang main-main. lalu bibirnya menyentuh bibirku. begitu manis.
Itu adalah hari, dimana aku dan dirinya merasa sangat istimewa.

Katamu, kita akan berenang menyeberangi pasir berwarna. kita akan terbang melalui laut dalam. Lalu kita akan berjalan pada pencakar langit dan menangkap angin.
Itu tidak akan menjadi mudah kataku. ambil pensil dan sketsa jalan kita.

Mari kita melangkah di langit tak berujung, Buatlah malaikat dengan bulu awan.

Namun segalanya yang indah, kini berubah. begitu cepat waktu telah meninggalkan kami. Dan dia, ya dia harus pergi.
Kerinduan baru saja kita panen, dan sekarang harus tumbuh di tempat yang sama.

Kau pergi dan memudar dalam mataku, seperti kehilangan arah.
Aku mencoba untuk mengikuti aroma tubuhnya yang hilang jauh dari diriku.

Dengan senyumnya yang masih melekat di bibirku, aku berhenti sejenak untuk bernapas dan memejamkan pikiranku dalam ingatan.


Dengan kerinduan. berteriak, meneteskan air mata.
Aku melihatnya, lari untuk memeluknya, dan mencium bibirnya dari balik kaca fotonya.

Dan aku berlutut untuk berdoa, sebuah doa menuju pelukanmu.


Tuhan,
Cintaku tidak akan pernah berhenti, walau pun semua ini begitu singkat, aku bahagia dan ingin berterima kasih telah mengijinkan dirinya untuk bersamaku. Kini ia pergi membawa jauh diriku dalam dirinya. Mungkin suatau kelak, ia akan kembali bersama diriku.


By: @Vickryramadhani

Postingan Terpopuler

Postingan Terbaru