Ku adalah pohon kerdil yang tak memiliki cabang... ku bisa hidup di mana saja, di bebatuan, di tanah yang tandus, di tanah yang subur, bahkan di sela-sela beton yang sangat keras sekalipun kalau ada setitik air maka aku akan cepat bertumbuh menampakkan daunku yang tak indah ini dengan menengadah ke langit sembari bersyukur atas kehidupanku di planet biru ini...
Aku takkan pernah mengeluh tentang penciptaan diriku yang sebagian orang menganggapku tanaman pengganggu, mereka tak segan-segan menjambakku jika aku hendak menghampiri dan berdiri di samping bunga-bunga nan indah, manusia senantiasa mengusirku kala aku ingin bersahabat dengan mereka, sedikitpun tak membiarkan aku hidup, padahal jika tangan usil mereka tak menyentuhku kan kuberikan senyawa kimia berupa oksigen yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup mereka... tapi semua itu mereka tak tahu atau mungkin ada yang tak mau tahu...
Aku tahu... rumput tetaplah rumput yang takkan pernah bisa menjadi bunga mawar yang selalu diagung-agungkan orang dan menjadi pertanda cinta dan kasih sayang...
Terkadang ada sebagian orang yang memanfaatkan aku untuk makanan binatang ternaknya, akupun ikhlas merasakan sakitnya gergaji di dalam mulut binatang karena Tuhanku menjadikan eksistensiku untuk makhluk lain... ada juga yang menjadikanku (dari jenisku yang lain) karpet di halaman rumah-rumah mewah mereka bahkan di stadion yang bertabur bintang pemain bola, akupun cukup bangga, meski tubuhku remuk redam dan susah payah untuk berdiri karena terinjak oleh tajamnya sepatu bola...
Oh manusia... tak lihatkah kau, meski aku dicabut dari akarku aku akan tumbuh lagi, meski aku digilas dan diinjak-injak aku akan terus mencoba berdiri tegak, meski tubuhku diterjang tajamnya pisau dan gunting aku akan tetap menampakkan daunku sepanjang aku mampu sedalam aku sanggup dan setinggi aku bisa...
By: @alvillekozawa