Ada kerutan halus di wajah putih Ibuku.
Rambut Bapak semakin memutih dimakan senja.
Ketika semuanya berubah,
Ketika jarak mengajari arti kasih sayang.
Ketika tutur sudah dipikirkan.
Aku takut mereka pergi.
Ketakutanku wajar bukankah manusia diciptakan untuk menjadi tiada.
Aku lebih takut ketika Tuhan memilih aku terlebih dahulu.
Siapa yang tahu apa yang ditulisNya?
Kuatkah Ibuku tanpa aku?
Bisa bertahankah mereka dengan kepergianku?
Bagaimana rambut Bapak akan semakin memutih memikirkanya.
Siapa yang akan menemani Ibuku berseteru?
Tuhan, biarkan semua mengalir seperti air.
Biarkan senyumku menjadi embun untuk mereka yang peduli padaku.
Dan biarkan amarahku menjadi kenangan mereka.
Untuk semua senyum yang menyertai saya.