Aku ingin memanggil namamu disetiap malamku, dalam omelanku, dalam rayuanku, dalam tawaku, dalam tangisku, dalam suka maupun dukaku.
Ku ingin memanggil namamu ditarikan terakhir nafasku.
Selalu ku panggil kau dalam bentuk rinduku.
Selalu kusanjungkan namamu dalam bentuk sayangku.
Kau terlalu pintar tuk selalu hadir dalam benakku.
Selalu menjamah perasaanku.
Kau yang selalu hadir dengan cintamu yang menghujaniku dengan peluk, kasih dan sayangmu.
Kau yang membuatku lupa,
Lupa cara tuk berhenti...
Berhenti tuk cintaimu.
Kau yang selalu membuat malam tak berhenti mengingatkanku akan dirimu.
Kau yang ajarkan aku mencintai tanpa kenal lelah.
Kau juga yang hadirkan simfoni-simfonu ketergantungan atas basuh hangatmu.
Ku mohon dengan segala pintahku padamu
Jagalah cinta yang ku punya.
Kumohon dengan segala harapku.
Tuk kau jadikanku ratu dalam hatimu yang takkan pernah kau singkirkan, karena kau tahu, ku telah lupa caranya tuk berhenti mencintaimu.
Sayangnya dunia ini terlalu luas tuk biarkan kita terus bersama.
Tapi kau selalu jadikanku rumah.
Rumah tuk kembali pulang.
Menumpahkan suka dan duka, tangis dan tawa, luka dan bahagia.
Kau jadikanku tempat pulang dari segala kepenatanmu.
Kau telah tenggelamkan aku dalah hidup penuh rindu akan tatapan hangatmu.
Kau selalu cerdas tanamkan rindu yang tak berekesudahan.
Rindu yang membelah diri dan menyesakkan ruang hatiku.
Rindu yang membuatku tak mampu menyimpan cinta yang lainnya.
Jangan kau ragukan cinta ini.
Karena kan ku cintai kau hingga mawar biru layu.
__________________________________
Nurul Latifah Nurdin
LATIFAHTIFA.BLOGSPOT.COM