Saat
semua ini hadir dalam hatiku,, aku selalu menanamkan dalam hati ini untuk tidak
menyikapinya sebagai sesuatu yang harus aku fikirkan. Tapi entah,,pertemuan
demi pertemuan yang kita lakukan membuatku tak bisa berhenti ; Memikirkanmu
Sentuhan
di pipiku saat itu, membuat aku merasa seperti pertama kali mengenal apa itu
kelembutan. Tapi tetap saja, Aku masih mencoba untuk menyangkalnya, menyangkal
semua yang ku rasakan dalam hatiku. Sampai suatu ketika, tatapan itu membuat
jantungku berpacu lebih cepat. Dan sejak itu aku berani berkata, mmm tidak, sepertinya
lebih tepat bahwa aku berteriak dalam hati ini ; Aku Menyayanginya
Hari
demi hari, aku merasakan rasa itu semakin menjadi. Ibarat api, yang semakin membesar
ketika tiupan angin menerpanya. Seperti itulah rasa di hatiku semakin liar dan
membesar. Dan sampai pada suatu ketika angin itu menghembus dan membawaku pada
dinding kaca yang menghentikan hampir seluruh langkahku.
Aku
berdiri, berdiri dan kutemukan kamu disana. Ingin sekali aku sentuh, tapi
ketika tanganku ingin meraihmu, ternyata kau hanya sekedar bayang. Dan sontak
aku tersadar, mungkin kita tidak bisa untuk saling meraih. Dinding kaca itu
menghentikan langkah kita. Tak hanya ada satu,,melainkan dua,,dua dinding yang
menciptakan batas diantara kita, dan ia sepertinya terlalu tebal untuk
dihancurkan, terlebih dengan keadaanku yang seperti ini
Seketika
aku mengkerdil, yaah,, menjadi sangat kerdil. Aku seperti dihempas sang ombak
dari tengah lautan menuju tepian pantai yang kemudian menghantamkanku pada batu
karang yang begitu keras. Aku menyerpih,,menyerpih bersama pasir
Lalu
kudengar seperti ada yang berbisik,,seolah ingin menyadarkan ku,,menyatukan
serpihan itu menjadi jiwaku yang kian utuh, dan bisikan itu ternyata kamu.
Ketika
aku telah tak menjadi beda dari butiran pasir yang mendebu,, kau masih tetap
ingin berada di sisiku. Mungkin ini yang disebut ketulusan,, atau…Entahlah,,
yang pasti aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya. Merasa bahwa keberadaan
ku berarti bagi orang lain. Merasa bahwa ada orang lain yang sangat cinta
kepada ku. Sekalipun yang aku rasakan pada kenyataannya nanti salah, aku tidak
perduli
Pernah mendengar “cinta tidak harus memiliki” ??
Atau
“Hanya pesimis yang mengatakan cinta tidak harus memiliki” ??
Hmmm,,
atau kata – kata lain seperti “Saat lo mulai sadar kalo yang lo rasain bener –
bener cinta, kejar terus, sampe matipun harus lo perjuangin”
Persetan
dengan semua kata – kata itu,, mereka yang mengatakan semua itu mungkin tidak
pernah berada di posisi kita,, berada di posisi ku ,, dan juga tidak pernah
merasa ada di posisimu.
Sampai
saat ini, aku tidak pernah tau kenapa tuhan mempertemukan kita. Dan aku juga
tidak pernah tau, kenapa aku bisa senyaman ini ; Bersamamu. Yang pasti aku tau
hanya satu, “Aku bahagia saat bersamamu”.
Entah
akan menjadi seperti apa akhirnya nanti, biar semua menjadi seperti air yang
mengalir dengan sendirinya. Sampai waktu mampu menemukan dan menjawab semuanyanya. Yang pasti, aku hanya ingin kamu bahagia,,aku
ingin melihat mu tersenyum dan tertawa.
Meski pada akhirnya nanti, senyum itu tercipta bukan karena diriku
sekalipun.
Dan
aku hanya bisa melakukan satu hal ; kau akan tetap selalu aku kenang disini, di
satu tempat pada hatiku, pada celah yang kini kian memenuh bersama segala angan
kebahagianku sebagai yang TERINDAH
@diant_latte