sebuah kisah cinta yang mungkin belum usai. kau dan aku, kita kembali memulai. tapi bukan pada saat sendiri.
kau telah dengannya, yang kemudian aku datang dalam hidupmu. aku salah? ya aku salah, bahkan aku merasa berdosa sekalipun. harusnya aku tutup pintu hatiku dengan rapat saat kau mengetuknya, hanya untuk sekedar menyapanya. terjebak dalam cinta segitiga, ya.
dan kau dihadapkan pada pilihan.
kau tahu, jauh di dalam hatiku, yang kurasa hambar dalam dirimu. cintamu tak lagi untukku, aku hanya kenanganmu, yang kau ingin mengulangnya. ingin menebus salahmu yang lalu, tapi itu bukan cinta. kau bersikukuh, akulah cintamu, akulah masa depanmu.
sikapmu melukainya, wanita yang sebenarnya kau cinta, tanpa kau sadari. dan sikapmu pula yang membuatku juga melukainya. akupun terluka.
tudingan ibumu, tentangan ibumu padaku. tapi kau selalu berkata, "tak apa, ibu akan menyukaimu".
tahukah kau, sejak dulupun ibumu tak pernah menyukaiku. aku bisa apa?
kemudian kudengar terucap darimu, kau ragukanku.
runtuh pertahananku, aku terluka lagi, bahkan lebih dari tolakan ibumu padaku.
bila tak ada lagi percaya, untuk apa kau bertahan? akhirilah aku. selesaikan kita.
masih aku mencoba bertahan, yang aku sendiri tak tahu untuk apa, aku hanya percaya padamu. ya, itulah ketololanku, bahkan dengan gamblang kau nyatakan itu didepanku.
dan pagi ini, tangis menetes lagi, aku ingin menangis sampai aku tak lagi bisa menangis. karena didepanmu aku tak ingin menangis. bukan karena janjiku padamu, tapi karena aku ingin menunjukkan padamu, aku bisa.
bahkan ketika akhirnya adalah kecewa, aku bisa tersenyum padamu.
kau telah dengannya, yang kemudian aku datang dalam hidupmu. aku salah? ya aku salah, bahkan aku merasa berdosa sekalipun. harusnya aku tutup pintu hatiku dengan rapat saat kau mengetuknya, hanya untuk sekedar menyapanya. terjebak dalam cinta segitiga, ya.
dan kau dihadapkan pada pilihan.
kau tahu, jauh di dalam hatiku, yang kurasa hambar dalam dirimu. cintamu tak lagi untukku, aku hanya kenanganmu, yang kau ingin mengulangnya. ingin menebus salahmu yang lalu, tapi itu bukan cinta. kau bersikukuh, akulah cintamu, akulah masa depanmu.
sikapmu melukainya, wanita yang sebenarnya kau cinta, tanpa kau sadari. dan sikapmu pula yang membuatku juga melukainya. akupun terluka.
tudingan ibumu, tentangan ibumu padaku. tapi kau selalu berkata, "tak apa, ibu akan menyukaimu".
tahukah kau, sejak dulupun ibumu tak pernah menyukaiku. aku bisa apa?
kemudian kudengar terucap darimu, kau ragukanku.
runtuh pertahananku, aku terluka lagi, bahkan lebih dari tolakan ibumu padaku.
bila tak ada lagi percaya, untuk apa kau bertahan? akhirilah aku. selesaikan kita.
masih aku mencoba bertahan, yang aku sendiri tak tahu untuk apa, aku hanya percaya padamu. ya, itulah ketololanku, bahkan dengan gamblang kau nyatakan itu didepanku.
dan pagi ini, tangis menetes lagi, aku ingin menangis sampai aku tak lagi bisa menangis. karena didepanmu aku tak ingin menangis. bukan karena janjiku padamu, tapi karena aku ingin menunjukkan padamu, aku bisa.
bahkan ketika akhirnya adalah kecewa, aku bisa tersenyum padamu.