aku bercerita untuk lelaki yang memiliki hati lembut seperti mu.
kita berawal dari sebuah persahabatan yang mungkin dibina selama 5 tahun ini. adakah yang salah jika rona persahabatan di cemari oleh perasaan sayang yang begitu dalam. alasan kita tak bisa bersama hanya waktu dan prioritas masing-masing. kau adalah laki-laki yang begitu memprioritaskan keluargamu. aku menyukai itu. melihatmu begitu menyayangi ibu bapak dan adik-adikmu. kau lelaki yang begitu bertanggung jawab atas kewajiban yang mereka berikan padamu.
kau tak pernah melupakanku meski, aku terkadang melupakan sedikit tentangmu. bukan, kita bukan bertengkar. kita hanya menjalani hidup yang sudah terpisahkan. tapi, kau lagi-lagi hadir memberikan kenyaman dan kebaikan pada diriku. memberiku energi positif disaat tak ada yang bisa memberiku masukan untuk hidup. kau selalu punya cara untuk membuatku kembali bersemangat serta tersenyum dan kau tidak pernah gagal melakukannya.
siapa yang bisa menyangka ternyata perasaanmu itu adalah perasaan yang sesungguhnya. tapi, kau tak seperti lelaki kebanyakan. kau menyayangiku karena hatimu memang mengatakan begitu. tapi kau tak terlalu berbuat hal yang tidak penting semacam memintaku bersamamu, atau memberiku hadiah yang indah. kau selalu ucapkan, 'aku belum berhak memberimu ini dan itu karena aku belum memiliki penghasilan cukup. aku masih ingin memberikan kehidupan yang layak untuk keluargaku. kira-kira kamu bisa menunggu?' hal yang selalu ku salutkan.
kau selalu tahu bagaimana caranya menempatkan diri. aku mungkin adalah perempuan beruntung jika bisa bersanding denganmu. tapi mungkinkah itu? saat ini aku terlalu jauh, jauh darimu. tapi kau membuatnya seolah kau ada di sampingku selalu. kau selalu bersedia memberi sedikit waktumu untuk bertukar cerita denganku. senyata itukah hatimu? senyata itukah kita?
aku mungkin tak banyak melakukan hal yang membuatmu bahagia, cerita masa lalu yang membuat ku menghindarimu terlalu membayangi hidupku tapi kau lagi-lagi mengatakan itu bukan salahku. kau membuat hatiku terus menerus merasa aku adalah orang baik. kau membuat rasa bersalahku menjadi lebih baik. kau selalu mengajarkan aku untuk tidak mengulangi kesalahan kedua. kau sangat pintar mengubah keadaan.
tanpa ku sebutkan, kau selalu ku tuliskan di buku harianku. ku buatkan kau sebuah lagu agar kelak kau dapat mendengarnya, mendengar bahwa aku tak pernah melupakanmu. walaupun kita tak memiliki hubungan apapun, aku tau hatimu, kau tau hatiku.
kita dan cerita yang takkan berhenti mungkin. dalam setiap waktu, pergantian musimpun kita selalu memiliki cerita. tidak nyentrik seperti pasangan yang saling mencintai. menandakan momen-momen untuk di kenang. seperti hujan dan lain-lain. kau membuat cerita lain, cerita yang hanya kita berdua dapat merasakannya tanpa perlu dunia tahu betapa besar kita saling menyayangi. tanpa perlu mengumumkan pada dunia betapa bahagianya kita, betapa banyaknya kenangan yang kita miliki. kau dan caramu yang selalu menyentuh hatiku.
ku nantikan tangan Tuhan mempertemukan kita kembali seperti dulu. berdampingan dan saling tertawa. aku tak bisa menuliskan kalimat yang dapat meyakinkan hatimu. hanya saja aku sangat berterima kasih untuk hati tulusmu yang memberi sudah ruang untuk hatiku memasukinya.
kau tau kenapa aku memilihmu? karena hanya kamu yang melihatku ketika aku tak terlihat.
write by Annisa Istiqa Suwondo
@istiqasuwondo