Sendiri dan berlalu
Sepertinya puing-puing yang nyaris utuh
itu kini kembali berserakan
Aku tak mampu untuk tetap menahannya
Saat celoteh masuki nalarku,,
sekuat batinku aku coba untuk tetap kuat..
Coba kuhapus setiap tetes yang menggenang d pelupuk mata..
tak ingin ia tau..
tak ingin ia pergi
Coba kutegarkan diri..
Demi ia, demi hati, aku rela..
Biar waktu yang kan menjawab semua tanya dan harapan..
By :