14 December 2012

Jatuh Ke Lobang Cinta

Saya harus berpikir setengah gila untuk memulai kalimat ini, dan berkhayal setinggi langit agar bisa memulai cerita ini.
Sekedar ingin mengisahkan, aku jatuh cinta padamu dalam pandangan yang tidak pertama, kedua, ketiga, atau keempat. ini tak terlalu penting mestinya.

Baiklah, aku ingin memulai kisahnya.
Hari-hari setelah itu.
Aku jadi lebih sering mendengarkan lagu, sembari memikirkanmu.
Lagu cinta, didengarkan oleh orang yang sedang jatuh cinta.

Rasanya rindu, kian melagu.
Rasanya debar, kian bergetar.
Oh Tuhan, Kau senandungkan ia dalam kepalaku.
Dan waktu berlalu, ke waktu berikutnya.
Kau masih saja betah dalam ingatanku.

Aku pikir, jatuh cinta tidak akan pernah sesederhana ini, apakah kamu memikirkan hal yang sama denganku? Dengar, aku bicara padamu. Ya kamu!!!

Tak semudah seperti mengatakan ya atau tidak. benar begitu? benarkan saja jika ini salah. atau salahkan jika ini salah walau sebenarnya benar.

Bagiku, tidak terlalu penting bagaimana ini selanjutnya.
Tapi mengetahui siapa yang sebenarnya kamu inginkan, adalah hal yang harus aku pentingkan. Agar segalanya tak menjadi buta, agar jalannya tak menjadi dua.

Dan cintaku bukanlah matematika, dengan persamaan untuk memecahkan, atau menambahkan, mengurangi dan mengalikan emosi
dan menulis jawaban sebagai abstrak. bukan itu. Bukan!

Tapi cintaku adalah perasaan tidak terdefinisi,
cinta adalah dalam tindakan tidak dipraktekkan atau dilakukan.
Ini memiliki rasa, atau ia menawarkan dirinya sendiri dan tidak pernah bangga.

Oh iya, Apa kau percaya kepada takdir? Apakah aku mencintaimu karena takdir? dan bila suatu saat aku tak lagi mencintaimu, apakah itu karena takdir juga? hehe lupakan saja pertanyaan ini.
Aku ingin mengisahkan banyak hal denganmu.

Tapi yang aku inginkan sekarang adalah, Aku mencintaimu tanpa harus terlihat atau didengar oleh semua orang. Tapi benar-benar hanya dirasakan oleh kita. itulah cinta.

Postingan Terpopuler

Postingan Terbaru