Karena
sesungguhnya aku merindumu, lagi dan lagi. Meski itu membuatku sakit. Kamu
hanya tidak tahu.
Karena
sesungguhnya selalu terselip namamu dalam doaku, melebihi kepedulian pada
diriku sendiri. Kamu hanya tidak tahu.
Karena
sesungguhnya selalu ada air mata yang jatuh tanpa sengaja setiap kali aku
mengingat tentang kita. Kamu hanya tidak tahu.
Karena
sesungguhnya ada rasa nyeri yang pindah ke hati dibalik "Aku akan
baik-baik saja" yang kuucapkan dalam doa. Kamu hanya tidak tahu.
Karena
sesungguhnya ketika kamu membaca ini, dapat dipastikan aku sedang tersenyum dan
kesekian kalinya menguatkan diriku kembali. Kamu hanya tidak tahu.
Ah, Anakku.
Karena apapun yang terjadi, sesungguhnya aku adalah ibu yang mencintaimu. Kamu hanya tidak mau tahu.
--
By: @I_am_BOA