ada yang tak pernah lekang dalam ingatan, sesuatu yang kau buat ia hilang, dari perasaanmu.
seolah hanya sepi yang mampu mengerti, tentang kesedihanku, larut dalam sunyi.
sebab rinduku, tak lagi sampai kepadamu. dan di dadamu, aku telah berlalu.
Day,
adakah yang sanggup memadamkan sebuah rasa?
sedang cinta di dadaku ialah api yang selalu menyala, yang hangatnya tak pernah lagu mampu kau rasa.
Day,
waktu seperti apakah yang kan menjadikan kita satu?
sementara aku selalu berharap, kau adalah takdirku.
tempat ruhku tinggal, hingga tanggal.
Day, mengertikah kau?
rasaku tak seperti musim yang terus berubah, pun tak bisa dicegah.
Day,
kelak bukan lekuk tanganku yang kan kau dekap,
bukan lagi jemariku yang kau genggam penuh hangat,
tapi aku ingin kau selalu ingat;
ruang kosong ini akan tetap seperti itu, seperti waktu terakhir kau meninggalkanku.
dan aku akan tetap disini, menantimu.
sampai waktu memintaku untuk berhenti.