Dua cangkir
kopi hitam kau pesan kala itu
Di warung
86, tempat kau menungguku tanpa angan
Dan duduklah
kita ditepian hujan
Dengan gerimis
yang manis seperti senyum “kita”
Lekat kopi
tumpah di bajuku
Begitu juga
dengan kasih yang tak selesai
Tumpah ruah
di dadaku
Menyesakkan keramaian
sepanjang jalan kenangan “kita”
“Jangan
ucapkan selamat tinggal” kataku
“Tak kan
pernah” jawabmu sembari menatapku
Nanar..
Air mata
mengintip di balik kelopak mata sayuku
Harapkan
temu ialah setiap waktu
“dekap aku”
teriakku
Tak kau
dengar..
Hingar mengusik
kepergian
Bus kota
menjemputku dengan gegas
Selayak iba
melihat aku yang terpaku
Di depanmu
Dengan kisah
yang belum sempat aku sematkan
Di jari
manismu
Janjiku
Menunggumu
sebagai rindu
Berlalu
follow: @senja_kata