Aku selalu bertanya-tanya dalam diriku, apakah segala hal yang kumiliki dalam hidupku adalah yang terbaik untukku?
Aku terus mencari jawaban atas pertanyaan itu. Namun aku tidak tahu kepada siapakah aku harus mengajukan pertanyaan itu.
Jika memang apa yang telah kumiliki adalah yang terbaik untukku, mengapa hati ini masih merasa belum cukup dan terus bertanya-tanya mencari jawaban dan penjelasan paling masuk akal yang bisa aku pahami.
Aku masih saja mengeluh dan bertanya kepada Tuhan, "Mengapa kau masih menempatkanku di sini? Di tempat yang tidak aku inginkan?" atau "Mengapa kau menjadikanku seperti ini? Tidak seperti yang aku inginkan?"
Aku terus mempertanyakan hal itu, seolah aku lupa bahwa Tuhan telah lebih dahulu mendengar dan mengetahui segalanya yang aku minta.
Namun Tuhan pasti telah memiliki jawaban untuk semua pertanyaanku, meski bagiku semua itu adalah misteri.
Lalu aku tersadar. Ada sesuatu yang aku lupakan. Mungkin aku belum memiliki keikhlasan dalam menjalani hidup ini. Aku seharusnya mampu melihat dan menilai segalanya dari sisi yang berbeda. Dari sisi lain yang tak pernah kucoba sebelumnya.
Selama ini aku selalu menatap jauh ke atas, hingga aku lupa bahwa aku sudah cukup beruntung dengan segala yang kupunya. Mungkin saat ini aku belum mendapatkan apa yang aku inginkan. Namun semua itu bukanlah tujuan utama mengapa aku diciptakan ke dunia ini.
Tuhan, sebagai Sang Pencipta semesta alam ini pasti sudah mempersiapkan rancangan terindah untuk setiap kehidupan makhluk ciptaanNya di bumi ini.
Setiap hal pasti ada saatnya. Mungkin aku memerlukan waktu lebih banyak untuk mendapatkan yang terbaik untuk hidupku seperti pekerjaan ataupun jodoh. Tapi Tuhan tidak akan memberikan apa yang kuinginkan, melainkan apa yang aku perlukan.
Dan jika aku mencoba melihat dari sisi lain, mungkin Tuhan sedang memberikan kesempatan padaku untuk bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama orang-orang yang kusayangi; keluarga, teman ataupun sahabat.
Mungkin jika nanti aku sudah terlalu sibuk dengan pekerjaan waktuku untuk mereka pun akan berkurang.
Namun, terkadang ketika aku sudah mulai merasa hidupku baik-baik saja dan mampu menerima keadaanku apa adanya, ada orang-orang yang tak senang dengan hidupku. Sekalipun aku tak pernah mengganggu kehidupan mereka. Aku pun tidak menggantungkan hidupku pada mereka.
Mungkin itu adalah satu cobaan lagi yang harus kuhadapi. Tak mengapa, meskipun hidupku masih belum lengkap, aku akan tetap berdoa dan berusaha, Tuhan pasti akan memberikan jalan untukku. Aku tetap bersyukur karena aku masih diberikan makanan yang cukup, rumah dan kasih sayang dari keluargaku.
Di luar sana pasti masih banyak yang tidak seberuntung aku. Maka aku harus belajar untuk bisa mensyukuri hal sekecil apapun yang aku miliki. Karena hal yang kumiliki saat ini adalah yang terbaik yang sudah diberikan Tuhan untukku.
Tak perlu selamanya kuhabiskan waktuku dengan mengeluh. Aku pun tak ingin perduli dengan orang-orang yang tak senang dengan keadaan dan keberadaanku. Akan kubiarkan kehidupanku tetap berjalan apa adanya, bersama harapan dan doa untuk selalu menjadi lebih baik.
Oleh: Rodyana Sarko (@dyanasarko)