Dia pernah mengisi hari-hariku dengan kasih dan cintanya.
Namun sekarang dia telah berbahagia dengan kekasihnya yang entah sekarang telah menjadi keberapa.
Dari beberapa orang yang pernah dekat dan menjalin hubungan denganku, entah mengapa hanya dia yang meninggalkan bekas yang susah untuk dilupakan atau bahkan dibuang.
Entah mengapa.
Aku menyadari pada saat itu aku memang sungguh mencintainya dan sungguh ingin selalu bersamanya.
Aku tak mengerti mengapa aku bisa sampai seperti ini.
Aku hanya teringat.
Itu saja.
Teringat akan kebaikan yang dulu pernah ia berikan yang menurutnya dulu itu tulus.
Terlalu banyak kenangan yang aku ukir dan pahat bersamanya.
Terlalu banyak.
Dia selalu bisa membuatku bahagia.
Tidak seperti mantanku yang sebelumnya.
Dia lebih baik.
Jauh lebih baik.
Dia selalu bisa membuatku tersenyum.
Belajar pengertian, dewasa, nari saman, itu berkat dia.
Ya, dulu ketika aku mengikuti latihan keras menari saman, itu memang untuknya.
Aku ingin membuktikan padanya, bahwa aku bisa jika aku mau belajar.
Dan aku senang bisa membuktikan itu, setidaknya untuk diriku sendiri.
Karena pada saat itu, sayangnya hubungan kami telah kandas termakan waktu.
Aku tak tahu, apakah aku yang telah tergila-gila padanya atau aku memang hanya wanita yang rapuh dan yang tak mau berdamai dengan kenyataan.
Aku tak tahu.
Hanya saja, entah mengapa disaat ada seseorang yang mendekatiku, aku selalu membandingkannya dengan dirinya.
Aku menulis bukan karena aku ingin menginginkannya kembali, atau menarik perhatiannya, aku hanya ingin menumpahkan apa yang kurasakan malam ini :')
by @iqkaputtri