aku peka, bahwa ada sesuatu yang telah pulang.
detik yang berlalu, jarum-jarum jam patah yang memutar waktu;
membawamu, tuk menemukanku.
aku yang lesap, aku yang hilang; yang telah kau utuhkan menjadi satu.
berjalan ku dalam dekapan hangat mentari di bulan September,
semesra inikah cinta memapahku?
hingga pada sebuah terminasi, aku menjatuhkan cintaku di dadamu.
seindah afeksi yang telah kau rapatkan di dadaku,
ku akui; kau separuh atmaku.
meresonansi seluruh sistem syarafku, menjadikan ku hidup.
menjadikan aku raga yang berjiwa,
hati yang mampu merasa, dan peka terhadap bahagia itu apa.
kini, disana. di dadamu.
biarkan ku rebahkan seluruh keluh dan kesah,
biarkan ku susun segala awal dari sebuah kisah.
disana, di dadamu.
izinkan aku menetap selamanya.