kepada bahagiakah?
atau kepada sebuah luka kah?
sedang aku selalu saja,
bermain dengan imajinasiku
membayangkan andai perjalanan panjang kita,
andai semua kebahagiaan kita,
hanyalah jalanan pengantar menuju sebuah luka..
kemanakah kan kau bawa seluruh perasaanku?
kepada lingkar cincin kah?
atau kepada jemari yang menyeka kering air mata?
sedang aku selalu saja,
menyita waktu untuk memikirkan ketakutanku
menghabiskan waktu untuk menghitung detik yang akan kita lewati bersama
dan mengurung semua kegelisahan atas segala ketakutan tentang kehilangan.
kita tak akan pernah mengerti suratan takdir seperti apa
goresan pena yang Tuhan mainkan dalam buku harian kita.
tapi aku ingin, selalu----
membariskan namamu, awal paragraf pertama setelah kata Bismillah,
dan penutup kalimat sebelum kata Aamiin.
kemanakah kan kau bawa diriku, Cinta?
kepada kebahagiiankah?
atau kesedihankah?