Galau, banyak orang berpendapat kalau galau hanya dirasakan oleh para ABG Labil yang mempermasalahkan hal-hal remeh. Seperti, gak punya pacar, gak malam mingguan, gak punya BB padahal lagi ngeHIT banget, giginya gak dibehel dan hal-hal remeh lain.
Tapi, sebenarnya tidak semua galau dimiliki oleh para Ababil tersebut. Yah, ini sih menurut gue... Karena, galau adalah proses berpikir manusia untuk memilih sesuatu. Dia menjadi galau karena dihadapkan oleh pilihan-pilihan baik untuk dicari mana yang terbaik. Pikiran-pikiran tersebut tentu akan membuat pusing, membuat resah apalagi kalau kedua-duanya pilihan yang bagus. Makanya membuat kita galau.
Disaat seperti ini kita tiba-tiba menjadi rentan, rapuh dan mudah jatuh. Bahaya bila dibiarkan begitu saja, karena akan membawa kita menuju suatu arus yang entah kemana berhentinya. Salah satu cara ampuhnya adalah menceritakan keresahan tersebut pada satu orang yang di percaya. Namun, namanya juga manusia, dia pasti gampang berubah. Hari ini, dia begitu care kepada kita, dilain waktu bisa menjadi alat pembunuh paling kejam yang dapat mematikan kita secara perlahan.
Untuk itulah, jangan kita 100% bersandar pada sesama manusia, karena kita sama, mudah rapuh. Bersandarlah pada sosok kuat yang mampu disandari oleh banyak hal sekalipun. Sosok yang tidak akan pernah berubah, kecuali kita membuatnya murka. Sosok yang penuh maaf. Sosok yang penuh kebijaksanaan.
Dialah....
Tuhan.
Bicara padaNya dari hati ke hati. Tuangkan segala gundah, resah dan kegalauan. Lalu, buat dirimu peka atas petunjukNya. Maka, sebuah ketenangan akan kamu rasakan. Gak percaya? Buktikan saja... :)
By: @ununinu