29 December 2012

Puisi: MEMOAR

Ingatkan kamu ketika kita berkubang dalam lumpur nan bau?
bagaimana susah payah kita basuh diri dan jiwa agar semua menjauh?

kita bermimpi sesuatu hal yang mungkin saja mustahil
mimpi untuk kembali bersih meski tidak lagi suci
mimpi untuk lagi menjadi orang baik-baik walau telah banyak menyakiti
mimpi untuk memiliki dunia terang jauh dari kelam seperti yang kita punyai saat ini

aku masih bisa merasa
bagaimana duri-duri itu merajam
mencincang dan menggerogoti kepercayaan diri yang hanya secuil

aku masih mampu mengingat
bagaimana cara kita berpikir secara naif bahwa dunia ini kejam
meski pada kenyataannya kitalah penjahat yang sesungguhnya

aku masih dapat kembali membayangkan
bagaimana kita saling berpegangan tangan mendaki tebing nan curam
membiarkan seluruh tubuh penuh luka
walau sebenarnya hati kita sudah sekarat

dari tanganmu, melalui genggaman tanganku
kita bersatu padu memberi kekuatan
untuk tetap hidup
untuk memelihara jiwa
dan
untuk selalu menyatukan nyawa
serta
untuk terus percaya bahwa...
kesempatan itu masih ada
waktu kita masih panjang
kehidupan cemerlang dapat kita genggam

bertahun-tahun kemudian
aku disini
berhadapan dengan sebuah layar
mengetik kata-katai yang terlalu buruk untuk kusebut tulisan
untuk mengenang kisah tentang kita
mengenai persahabatan antara kamu dan aku
karena aku masih tetap meyakini jika perjuangan kita belumlah berakhir
dan dengan secuil kabar darimu dapat beriku kekuatan
untuk terus melangkah maju...


By: @ununinu

Postingan Terpopuler

Postingan Terbaru