06 January 2013

Aku, Kau dan Dia


"izinkan aku memadu rindu di dadamu sayang, agar aku tak lagi kesepian, agar seluruh rinduku bertuan.."


AKU

sekiranya rasa paling nyeri..
selain saat bakteri salmonella typhosa menyerang dan melemahkan sistem imun tubuhku,
ternyata ada lagi satu hal..
aku menyebutnya
rindu~



inilah aku
telah menyilangkan namamu di dadaku
aku yang sendiri
berteman air mata
serta sepi

inilah aku
yang mencintaimu diam-diam
bermain dengan imajinasiku sendiri
kemudian membayangkanmu
dalam dekapanku
saat malam, semakin kelam dan mencekam

DIA

pernah ku lihat hujan
bias-biasnya membentuk seberkas pelangi indah di matanya
tatapan yang teduh
senyum manja di ujung senja

kelopak matanya berbunga
dan di sana ku temukan aku
sebagai sesuatu yang berharga
dan
entah semenjak kapan, dia ada di dadaku
kemudian namanya perlahan tapi pasti
terukir dengan pelan dan samar..

dan

KAU

kau yang aku cinta
yang hingga air mataku mengabu
kau tak akan pernah tahu

sampai ketika
Tuhan menuliskan suatu cerita
yang seakan langit runtuh begitu saja
ketika ku tau cintamu bukanlah untukku
dan seakan perih lebih tajam menguliti seluruh isi hatiku

dan kini

aku berada
dalam labirin perasaanku sendiri
di antara kau dan dia
sungguh
dalam ingatanku hanya engkau yang bertahta
tapi Tuhan mengajarkanku cara yang lain untuk bahagia
"lebih baik kau dicintai daripada mencintai dan harus merasakan sakit"

dan aku telah memilihnya
menjadi sebagian dari hidupku
walau separuh dari hatiku
masih tetap menua untukmu

dan kau
sekali saja, temuilah aku
izinkan aku memadu rindu di dadamu
sebelum perpisahan itu tiba
sebelum Tuhan menggariskan dia
sebagai belahan jiwa

Postingan Terpopuler

Postingan Terbaru